January 27, 2016

Mengoptimalkan Sistem TransJakarta lewat Direct Service

Dengan Direct Service, waktu transfer di terminal tereliminasi dan menghemat waktu perjalanan.

TransJakarta, sistem Bus Rapid BRT pertama di Indonesia mulai diluncurkan pada tahun 2004. Di bulan Februari 2012, TransJakarta sudah mempunyai 11 koridor dengan panjang 18 km beroperasi dan melayani di 206 stasiun dengan jumlah armada 560 bus, 480 diantaranya berbahan bakar gas. Saat ini TransJakarta dapat membawa hingga 380,000 penumpang setiap harinya. Meski begitu, ini bukan kemampuan maksimal dari TransJakarta karena masih ada beberapa masalah yang menahan potensi TransJakarta untuk membawa penumpang, salah satunya adalah kurangnya Direct Service yang melayani penumpang dari tempat berangkat asalnya menuju TransJakarta.

Konsep Direct Service adalah konsep atau sistem yang dapat meminimalisir pendistribusian penumpang dari feeder ke stasiun atau pemberhentian bus. Dengan konsep Direct Service ini, waktu transfer di terminal dapat tereliminasi dan dapat menghemat waktu perjalanan penumpang.

Di 2010, ITDP mengadakan survey yang menghasilkan data dimana 75% penumpang TransJakarta menggunakan bus-bus medium atau bus mini untuk dapat mengakses sistem TransJakarta meskipun dengan kondisi bus yang tidak layak. Untuk sumber data registrasi kendaraan milik Jakarta Transport Agency (2010), usia rata-rata bus medium di Jakarta adalah 22 tahun! Dimana 98%-nya berusia di atas 13 tahun (data analisa KPMG).

Fakta bahwa bus-bus medium ini membawa jumlah penumpang yang substansial ke TransJakarta membuat usaha untuk mentransformasi bus-bus medium ke TransJakarta Direct Service menjadi lebih relevan dan logis. Hal ini diestimasti dengan melakukan pengukuran dimana ketika layanan Direct Service ini diaktifkan, TransJakarta akan mempunyai tambahan penumpang hingga 50% di luar penumpangnya saat ini.

Dengan konsep feeder dan pemberhentian yang terpisah, penumpang harus transfer dari satu layanan ke layanan lain di terminal akhir, tidak bisa memotong di tengah jalur. Dengan adanya layanan Direct Service ini, bus-bus medium diperbolehkan untuk memasuki jalur TransJakarta dan berhenti di stasiun-stasiun TransJakarta dan berintegrasi penuh dengan layanan TransJakarta.

Bila diimplementasikan, sistem ini dapat menciptakan beberapa keuntungan untuk TransJakarta seperti;

  1. Meningkatkan frekuensi bus di koridor
  2. Area yang ter-cover TransJakarta semakin besar dan luas
  3. Penambahan penumpang dari Direct Service

Subscribe

Sign up for updates on our projects, events and publications.

SIGN UP
Skip to content
Send this to a friend