Deprecated: Optional parameter $previous declared before required parameter $sort is implicitly treated as a required parameter in /sites/itdp-indonesia.org/files/wp-content/plugins/advanced-post-types-order/include/apto_functions-class.php on line 2530
Audiensi Walikota Medan & Lokakarya “Pembenahan Angkutan Massal di Kota Medan” – Institute for Transportation and Development Policy
Warning: filemtime(): stat failed for /sites/itdp-indonesia.org/files/wp-content/themes/itdp/includes/js/jquery.fancybox.min.js in /sites/itdp-indonesia.org/files/wp-content/themes/itdp/includes/fn-core.php on line 223

Warning: filemtime(): stat failed for /sites/itdp-indonesia.org/files/wp-content/themes/itdp/css/jquery.fancybox.min.css in /sites/itdp-indonesia.org/files/wp-content/themes/itdp/includes/fn-core.php on line 244
[easy-social-share counters=0 style="icon" point_type="simple"]

March 22, 2018

Audiensi Walikota Medan & Lokakarya “Pembenahan Angkutan Massal di Kota Medan”

Berhubungan dengan lanjutan asistensi teknis ITDP Indonesia kepada Pemerintah Kota Medan dalam mengembangkan dan membangun sistem transportasi massal di Medan, ITDP Indonesia kembali melakukan kunjungan ke Kota Medan dengan tujuan beraudiensi dengan Walikota Kota Medan serta mengadakan lokakarya bagi para operator angkutan umum

Audiensi dengan Walikota Medan

Pada Rabu, 21 Maret 2018 ITDP Indonesia bertemu dengan Walikota Kota Medan, Tengku Dzumi Eldin. Dalam pertemuan kali ini, ITDP Indonesia menekankan pentingnya keinginan politik yang kuat dari pihak pemerintah untuk bisa menata sistem angkutan umum di sebuah kota, termasuk Medan. Pemerintah harus bisa melakukan pendekatan dengan berbagai pemangku kepentingan terkait untuk bisa mewujudkan mobilitas perkotaan yang berkelanjutan. Maka dari itu, ITDP Indonesia membawa seorang narasumber khusus yaitu Rehana Moosajee. Rehana merupakan mantan anggota Mayoral Committee for Transport di Johannesburg, Afrika Selatan serta pemimpin tim yang membangun sistem BRT pertama di Afrika dan telah bertugas sebagai penasihat pemerintah Kota Johannesburg di sektor transportasi selama 13 tahun.

Sambil mengutip keberhasilan transisi sistem transportasi massal di Johannesburg, Yoga Adiwinarto selaku Country Director ITDP Indonesia mengatakan kunci sukses dari perubahan tersebut ialah keterbukaan pemerintah terhadap para para pemangku kepentingan di sektor transportasi. Diharapkan dengan pendekatan ini, sistem transportasi umum  juga bisa mulai berubah menjadi lebih baik demi mengakomodasi masyarakat perkotaan di Medan.

Metode tersebut disetujui Rehana, yang telah melihat keberhasilan pendekatan tersebut dengan mata kepalanya sendiri. Dengan membuka akses langsung dengan para operator angkutan umum selaku pemangku kepentingan terkait, terjalin sebuah rasa percaya dan kerja sama diantara operator angkutan umum dan pemerintah kota di Johanesburg. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor utama kesuksesan transisi industri angkutan umum dan pembangunan sistem BRT di Johannesburg.

Diharapkan dengan audiensi ini, Pemerintah Kota Medan bisa melakukan pendekatan yang tepat kepada para operator angkutan umum demi membenahi sistem angkutan umum di kota tersebut. Penting bagi pemerintah untuk bisa memetakan langkah-langkah yang diambil dalam proses transisi industri angkutan umum untuk mewujudkan sistem transportasi perkotaan yang berkualitas tinggi, ITDP Indonesia akan terus membantu Pemerintah Kota Medan untuk membangun dan mengembangkan sistem transportasi massal di kota Medan.  ITDP Indonesia dan Rehana yakin bahwa kesuksesan sistem BRT yang terjadi Kota Johannesburg bisa direplikasikan di kota-kota lainnya, termasuk di Medan.

Lokakarya “Pembenahan Angkutan Massal di Kota Medan”

Esok harinya, pada Kamis 22 Maret 2018, ITDP Indonesia mengadakan sebuah seminar dengan tema ” Pembenahan Angkutan Massal di Kota Medan”. Diadakan di Hotel Aryaduta, Medan dari pukul 09.00 hingga 15.00, lokakarya ini ditujukan kepada para operator angkutan umum sebagai pemangku kepentingan di sektor transportasi perkotaan Medan.  Lokakarya ini diadakan untuk memberikan gambaran mengenai rencana transisi transportasi massal serta mengakomodasi aspirasi paraoperator transportasi Kota Medan.

Diawali dengan pembukaan oleh Renward Parapat selaku Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, lokakarya ini dibagi menjadi dua sesi. Dalam sesi pertama, Rehana Moosajee berbagi pengalaman serta pelajaran yang telah ia dapat dalam membangun sebuah sistem BRT. Dalam lokakarya ini, kehadiran Rehana sebagai Narasumber diharapkan bisa mendorong para operator transportasi untuk menyadari urgensi dari keberadaan sistem transportasi massal serta mendiskusikan ekspektasi dan harapan mereka atas peningkatan sistem transportasi umum dan implementasi BRT di Medan.

Dalam ceritanya, Rehana menekankan keinginan politik yang kuat harus ada dari pihak pemerintah serta kemauan untuk mengajak para operator dalam usaha pembangunan sistem Rea Vaya tersebut. Komitmen Walikota Johannesburg di saat itu untuk mendukung penuh proyek BRT sangatlah vital. Pemerintah Kota selalu menyempatkan diri jika ada pihak operator bus yang ingin bertemu serta selalu memperlakukan operator bus setara kedudukannya dengan pemerintah dalam proses perencanaan, pembangunan serta negosiasi memupuk rasa saling percaya antara operator dan pemerintah.

Selain itu Rehana juga mengatakan dengan adanya komunikasi yang menerus serta kepercayaan antara operator bus serta pemerintah kota; maka proses transisi industri serta sistem transportasi umum di Johannesburg bisa berlancar dengan baik. Di akhir, Rehana menyimpulkan secara umum, ada 8 elemen penting yang membuat pengimplementasian sistem BRT Rea Vaya di Johannesburg, yaitu :

  1. Keinginan Politik Yang Kuat
  2. Saling Percaya dan Kerjasama
  3. Kerja tim
  4. Visi
  5. Ketekunan
  6. Solusi Kreatif
  7. Transfer Keahlian
  8. Peningkatan Kapasitas

ITDP Indonesia berharap dengan kehadiran Rehana dalam lokakarya ini, bisa mendorong para peserta, yaitu para operator transportasi di Medan, untuk aktif mengkomunikasikan ekspektasi dan harapan mereka atas peningkatan sistem transportasi umum dan implementasi BRT di Medan.

Dalam sesi kedua, ITDP Indonesia mempresentasikan rencana transisi industri angkutan umum serta implementasi BRT di Medan kepada para peserta. Dalam sesi ini, para peserta juga diminta untuk berdiskusi dan mengidentifikasikan peningkatan sistem transportasi umum dan sistem BRT yang diinginkan untuk mengakomodasi kebutuhan transportasi masyarakat Kota Medan.

Selain edukasi dan sarana berbagi pengalaman, lokakarya ini juga merupakan bentuk dari penampungan aspirasi operator angkutan umum yang diharapkan akan bekerja sama dengan Pemerintah Kota dalam meningkatkan kefektifan transportasi umum di Medan. Dengan mengajak operator untuk turut serta dalam proses pembangunan sistem angkutan umum, ITDP Indonesia mendapatkan ide-ide segar dari para operator angkutan umum dalam memperbaiki sistem angkutan massal kota Medan ke depannya agar dapat saling melengkapi dan tersinkronisasi dengan rencana pemerintah.

 

Subscribe

Sign up for updates on our projects, events and publications.

SIGN UP