April 02, 2018

Urban Transport Day: Melibatkan Masyarakat dalam Perencanaan Sistem Transportasi Kota

 

Sesi Diskusi Urban Transport Day

Semarang, 31 Maret 2018 – ITDP Indonesia mengadakan sebuah rangkaian acara dengan tema “Urban Transport Day 2018 : Menata Transportasi Kota Semarang”. Rangkaian acara ini dilaksanakan dari pukul 10.00-16.00 di Tekodeko Koffiehuis, Kota Lama Semarang dan terdiri dari rangkaian acara bertema transportasi perkotaan, sebagai ajang bertukar informasi serta berdiskusi tentang permasalahan dan solusi mobilitas perkotaan di Semarang.

Rangkaian Acara Urban Transport Day ini dimulai dengan pameran foto dengan tema transportasi di Kota Semarang serta dua sesi diskusi mengenai transportasi perkotaan terutama di Kota Semarang.

Acara Urban Transport Day dibuka oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, Bapak M. Khadik, Dalam sambutannya, beliau berharap bahwa rangkaian acara Urban Transport Day bisa menjadi ruang dan wadah bagi Pemerintah Kota Semarang untuk memperoleh masukan dan rekomendasi perencanaan peningkatan kualitas sistem transportasi umum kota ke depannya dari masyarakat serta akademisi Kota Semarang secara langsung.

Bapak M. Khadik, Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang

Rangkaian acara ini dibuka dengan sebuah pameran foto yang bertemakan “Masa Depan Kota Semarang”. Dalam pameran ini ditampilkan berbagai foto dan gambar transportasi umum dari masyarakat kota Semarang serta visualisasi perencanaan dan kondisi eksisting transportasi di Semarang oleh SKPD Kota Semarang. Pameran ini juga bersifat interaktif, dimana para pengunjung bisa menuliskan kesan, pesan, serta harapan mereka tentang masa depan mobilitas Kota Semarang dalam kolom display foto yang tersedia.

 

Pada pukul 11.00, acara dilanjutkan dengan “Urban Mini Talk: Sepeda Sebagai Masa Depan Transportasi Perkotaan”. Dalam diskusi ini, ITDP Indonesia mengundang Nana Podungge, Ketua B2W Semarang dan Imam Wiratmadja, Product Lead Banopolis sebagai narasumber. Diskusi ini membahas sepeda menjadi moda alternatif dalam transportasi perkotaan di masa depan serta perkembangan sistem bikeshare di kota-kota di Indonesia. Nana Podungge menceritakan pengalaman serta suka dukanya rutinitas bersepeda ke kantor yang telah ia geluti selama 10 tahun di Semarang dan bagaimana pandangannya mengenai sepeda sebagai moda transportasi di Semarang. Sedangkan Imam Wiratmadja, berbagi cerita mengenai membangun sistem bike share di kota-kota Indonesia. Banopolis sendiri merupakan prvider lokal telah berhasil meluncurkan sistem bike share Boseh Bandung dan SPEKUN UI.

Acara ditutup dengan “Urban Transport Discussion goes to Semarang: Menata Angkutan Umum dan Fasilitas Pejalan Kaki di Semarang”. Diskusi ini membahas masalah, moda, serta solusi transportasi umum yang tepat bagi Kota Semarang. ITDP Indonesia menghadirkan Ade Bhakti Ariawan, Kepala BLU Trans Semarang; Untoro Nugroho, anggota DP2K Semarang; Faela Sufa, Vice Director ITDP Indonesia; dan Dimas S. Harsonoputra, Founder Bersukaria Walk. Dalam diskusi ini, masing-masing narasumber memaparkan pandangan, masukan, serta rencana yang harus dilaksanakan dalam menghadapi permasalahan sistem angkutan umum dan fasilitas pejalan kaki di Semarang.

ITDP Indonesia berharap “Urban Transport Day” dapat memberikan gambaran mengenai perencanaan pembenahan transportasi di Semarang kepada masyarakat, meningkatkan awareness masyarakat tentang pentingnya sistem transportasi umum berkualitas, serta menjadi wadah bagi masyarakat dan pemerintah untuk berinteraksi. Acara ini juga sebagai penguat komitmen ITDP Indonesia untuk membantu Pemerintah Kota Semarang dalam mewujudkan sistem transportasi perkotaan yang aman dan nyaman bagi warganya. Karena itu, ITDP Indonesia memberikan rekomendasi langkah-langkah yang bisa dilakukan Pemerintah Kota Semarang untuk meningkatkan sistem transportasi di antaranya:

  1. Peningkatan aksesibilitas dengan penyediaan trotoar dan jalur sepeda yang baik di perkotaan
  2. Peningkatan kualitas angkutan umum dengan layanan standar operasional sehingga nyaman dan aman untuk pengguna angkutan umum
  3. BRT bisa menjadi cara untuk mereformasi angkutan umum yang sudah beroperasi
  4. Angkutan massal berbasis rel seperti LRT & MRT dapat membantu pemenuhan jumlah penumpang, namun ini tidak akan bisa dicapai tanpa didukung akses trotoar yang baik dan angkutan berbasis jalan yang andal (BRT).

ITDP Indonesia juga mengingatkan bahwa dalam setiap perencanaan pembangunan sebuah kota, peran masyarakat sangatlah penting. Karenanya, pemerintah kota harus melibatkan partisipasi masyarakat melalui dialog, kritik dan juga saran serta ide yang membangun.

Unduh Press Release Urban Transport Day 2018 Semarang

Unduh Paparan Narasumber Untoro Nugroho

Unduh Paparan Narasumber Trans Semarang

Unduh Paparan Narasumber ITDP Indonesia

Unduh Paparan Narasumber Bersukaria Walk

ITDP BLOG: Mengapa (Harus) BRT?

 

Subscribe

Sign up for updates on our projects, events and publications.

SIGN UP
Skip to content
Send this to a friend